<<<>>>
- Surga adalah kampung impian orang beriman, tempat kebahagiaan sejati, di mana tiada kesedihan dan kekecewaan di dalamnya.
- Surga itu nyata dan sudah ada. Bukan sekadar imajinasi manusia untuk memotivasi orang berbuat baik, sebagaimana anggapan orang tak beriman.
- Surga adalah perkara yang ghaib, semua penjelasan tentangnya harus berdasarkan Al Quran dan Hadits yang valid.
- Di antara kenikmatan surga adalah istana, kerajaan, sungai, pohon, buah, hidangan, pasar, dan kemah yang begitu indah di surga, serta hati yang bersih dari penyakit. Penghuninya kekal dan terpenuhi semua keinginannya
- Kenikmatan terbesar di surga: melihat Allah, Rabb Yang kita cintai, Yang Maha Indah.
- Terdapat kenikmatan lainnya yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam hati manusia.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Q.S. Ali Imran : 133).
<<<>>>
Surga itu nyata dan sudah ada
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Waktu terus berjalan dan manusia adalah musafir dalam kisah itu. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullaahu berkata, “Manusia sejak diciptakan senantiasa menjadi musafir, batas akhir perhentian perjalanan mereka adalah surga atau neraka.” (Al Fawaid, 1:190).
Surga adalah kampung impian bagi setiap orang beriman. Di sanalah tempat kebahagiaan sejati. Tidak ada lagi kesedihan, kekecewaan dan penderitaan seperti yang dialami selama hidup di dunia. Tidak ada pula rasa takut, khawatir, dan kelelahan sebagaimana yang sering mengganggu hari-hari manusia di dunia.
Surga yang didambakan itu nyata dan sudah ada. Tidak seperti anggapan orang tak beriman yang mengatakan bahwa surga hanyalah imajinasi manusia untuk memberikan motivasi agar manusia berbuat baik. Menjadi kewajiban bagi orang beriman untuk membenarkan apa yang Allah Ta’ala firmankan dan apa yang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampaikan tentang surga.
Di antara kabar tentang surga yang Allah Ta’ala kabarkan (yang artinya), “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Q.S. Ali Imran : 133).
Berbicara tentang surga adalah berbicara tentang perkara ghaib, sehingga semua sifat dan penjelasan tentangnya haruslah diambil dari ayat-ayat Al Quran dan hadits-hadits Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Istana dan kerajaan besar
Allah Ta’ala berfiman (yang artinya), “Dan apabila engkau melihat keadaan di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (Q.S. Al Insan : 20).
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Saat kami sedang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ‘Saat aku bermimpi, aku melihat diriku sedang berada di surga. Kulihat seorang wanita sedang berwudhu di sisi istana. Aku bertanya, ‘Milik siapa istana ini?’ Orang-orang menjawab, ‘Miliknya Umar bin al-Khattab’…..’” (H.R. Al Bukhari no. 3242, Muslim no. 2395).
Adapun bangunan dalam surga sangat indah sebagaimana yang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kabarkan, “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?’ Beliau menjawab, ‘Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran’.” (H.R. Ibnu Abi Syaibah no. 35087, Ibnu Abid Dunya no.12 dan At Thabrani no. 13992 dinilai hasan oleh Al Busiri).
Sungai-sungai, pepohonan, dan buah-buahan di surga
Di antara pesona di dalam surga adalah mengalirnya berbagai macam sungai yang sangat indah. Allah Ta’ala berfiman (yang artinya), “… di dalamnya terdapat sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka….” (Q.S. Muhammad : 15).
Di antara pesona surga lainnya adalah Allah Ta’ala ciptakan pohon yang sangat besar di surga. “Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pohon, andai orang yang naik kuda hendak melintasi bayangannya, selama 100 tahun belum sampai ke ujungnya….” (H.R. Bukhari no. 3252).
Hidangan pertama
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang hidangan pertama yang dimakan oleh penduduk surga. Saat itu beliau ditanya oleh seorang Yahudi sebagaimana dalam hadits,
Orang Yahudi bertanya, “Suguhan apakah yang diberikan kepada penduduk surga ketika memasukinya?”. Beliau menjawab, “Bagian terlezat dari hati ikan.”
Yahudi tersebut bertanya lagi, “Hidangan apakah yang diberikan setelahnya?”. Rasulullah menjawab, “Disembelihkan untuknya sapi surga yang mencari makan di tepi-tepi surga.”
Si Yahudi berkata, “Apa minuman mereka?”
“Dari mata air bernama Salsabil.” (H.R. Muslim no. 315).
Pasar di surga
Allah juga memberikan kenikmatan di surga dengan adanya pasar. Di sana kaum muslimin bisa saling bertemu dan berbincang. Mereka juga bisa saling mengenang masa lalu di dunia dan membicarakan apa yang didapatkannya di akhirat. “Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan’. Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’.” (H.R. Muslim no. 2833).
Kemah di Surga
Keelokan dan kenikmatan lainnya lagi yang Allah sediakan di surga adalah kemah di surga. “Bagi seorang mukmin di surga sebuah kemah dari sebuah mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil, dan bagi seorang mukmin dalam kemah mutiara tersebut istri-istrinya, sang mukmin berkeliling mengitari mereka sehingga sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain”. (H.R. Muslim no. 2838).
Hati yang bersih
Di surga nanti tidak ada lagi iri, dengki, dendam, su’uzhan, sakit hati, dan berbagai rasa yang membuat manusia di dunia merasa sedih. “Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (Q.S. Al-Hijr : 47).
Kehidupan yang kekal dan terpenuhi semua keinginannya
Allah Ta’ala akan mengabulkan keinginan setiap penduduk surga. “Di dalam surga itu terdapat segala yang diinginkan oleh hati dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal di dalamnya.” (Q.S. Az-Zukhruf : 71).
Melihat wajah Allah
Di surga kelak, ada tambahan kenikmatan yang paling besar, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila penghuni surga telah memasuki Surga maka Allah berfirman, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu yang Aku akan menambahkannya kepada kalian?’. Mereka berkata, ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga dan bukankah Engkau telah menyelamatkan kami dari neraka?’.” Beliau bersabda, “Maka tersingkaplah tabir, maka tidak diberikan sesuatu yang paling mereka cintai melainkan melihat kepada Tuhan mereka”. Lalu beliau membaca firman Allah, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya”. (Yunus : 26).” (H. R. Muslim no. 181).
Lebih dari yang kita bayangkan
Begitu banyak kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan di surga. Begitu indah dan mempesona isi surga yang disediakan-Nya. Bahkan apa yang kita bayangkan saat ini tentang eloknya taman, sungai, kemah, bidadari, pasar, istana, dan seluruh keindahannya tidak akan bisa menyamai keadaan sebenarnya di surga nanti, karena akal dan imajinasi manusia sangatlah terbatas. Manusia hanya bisa membayangkan dan berimajinasi sesuatu dari apa yang pernah dilihat atau didengarkannya. “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang salih kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam hati manusia’.” (H.R. Muslim no. 2824).
Semoga kita termasuk hamba-hamba yang akan Allah masukkan ke dalam surga Firdaus.
Penulis : Pridiyanto, S.Farm. , Apt. (Alumnus Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)
Murajaah Ustaz Abu Salman, B.I.S.